Friday, August 19, 2016

Review Album: Strange Mountain - Language Sea



Ketika Marcel Thee pertama kali mengumumkan proyek solo Strange Mountain, saya gembira sekali. Namun cukup kaget ketika mendengar musiknya. Strange Mountain adalah proyek ambient minimalis/instrumental dari pentolan Sajama Cut ini. Beda banget dari lagu-lagu yang pernah ia rilis sebelumnya. 

Wawasan musik ayah satu anak ini memang luas. Strange Mountain adalah salah satu buktinya. Pendengar musik pop/rock seperti saya pasti mengernyitkan dahi ketika mendengar musik-musik semacam ini. Tapi lama-lama saya berpikir Strange Mountain adalah proyek paling pribadi dari Marcel Thee. Cuma di proyek ini ia bisa bebas menceritakan segala sesuatu yang terjadi di hidupnya atau di pikirannya. Tanpa batasan vokal dan lirik. Nggak heran kalo Strange Mountain sudah merilis belasan (atau mungkin puluhan?) album.  

Dan Language Sea ini mungkin karya paling personal dari Strange Mountain. Seenggaknya itu yang saya rasa (saya belum mendengar semua katalognya, dan tentu saja butuh waktu panjang). Tulisan tangan asli sang ayah yang diabadikan di sleeve kaset jadi salah satu buktinya. Di kaset ini Marcel Thee juga curhat tentang telinganya yang berdengung, namun tidak memerdulikannya karena suara sang buah hati. Sementara suara-suara di album ini menjadi pembangkit kenangan ketika kecil dulu kita diajak bapak ke pantai, berlarian kala senja terbenam. Kenangan tersebut sudah mulai buram, tak jelas karena tertimbun beragam masalah harian yang terkadang tak terlalu penting.

Language Sea dirilis oleh Lillerne Tapes pada tahun 2016. Thank you Marcel for the free copy! 

Thursday, August 18, 2016

Review Album: Saturday Night Karaoke/Aggi - Gawking Geek Music


Ada cerita unik tentang cara saya mendapatkan kaset ini. Udah lama banget saya ingin dengerin materi split dua band yang bisa dibilang cukup cult ini, tapi malah kehabisan pas mau beli. Akhirnya saya dapet kaset ini dari Anoa Records secara gratis karena saya menang kuis sahur mereka. Meski namanya kuis sahur, hadiahnya baru sampai di bulan Agustus dan Aggi serta Saturday Night Karaoke (SNK) bukanlah roster Anoa Records. Ya mungkin kasetnya memang udah jodoh sama saya. 

Anyway, kenapa saya ingin banget dengerin split ini? Karena dua band lokal ini harus kamu simak kalo kamu suka melodi-melodi manis yang diselimuti distorsi, seperti saya. Gawking Geek Music ibaratnya SNK dan Aggi disuruh milih pop atau punk. Tapi bukannya milih salah satu, mereka malah bagi rata si pop dan punk itu. Walau mungkin dosisnya beda-beda. 

Jujur, Aggi terdengar lebih pop di rilisan ini dibanding karya-karya mereka terdahulu. Namun formulasi pop ala Aggi ini pas banget ketika mengcover lagu SNK, Indie Rock 101. Jadi lebih manis dan lucu. Sedangkan Spill My Blood-nya Aggi yang dicover SNK terdengar terlalu The Ergs!, meski saya tau selalu ada serpihan The Ergs! di setiap karya SNK, namun kali ini unsurnya agak kebanyakan. Outro-nya mirip banget sama salah satu lagu The Ergs!, sayangnya saya lupa judulnya. But  overall SNK did a good job.

Memberi nama album ini Gawking Geek Music juga tepat sekali. Karena lirik-lirik cinta di album ini mungkin tak pernah terucap kepada sang terkasih yang dimaksud. Saya tidak tau apa para personel SNK dan Aggi nerd atau nggak, tapi saya bisa membayangkan kalo di realita alternatif album ini dibuat oleh seorang nerd yang diam-diam membuat musik di garasi rumah.

Album SNK/Aggi - Gawking Geek Music dirilis sama Rizkan Records di tahun 2016.